Dalam rangka menindaklanjuti peluncuran kebijakan Merdeka Belajar Episode kelima: Guru Penggerak, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyelenggarakan Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Gorontalo turut serta dalam pelaksanaan seleksi Tahap I Calon Guru Penggerak Angkatan 11 (Daerah Khusus) di Kabupaten Bone Bolango, Rabu, 6 Maret 2024.
Guru Penggerak daerah Khusus menjadi salah satu bagian dalam kegiatan ini. Alur program ini diawali dengan seleksi calon Guru Penggerak Daerah Khusus Tahap I, dimana agenda seleksinya berbeda dengan seleksi calon guru penggerak reguler. Segala rangkaian kegiatan seleksi di lakukan secara luring dan Balai Guru Penggerak Provinsi Gorontalo diberi mandat untuk mengawal serta memfasilitasi jalannya kegiatan seleksi.
Tujuan program ini dilaksanakan untuk menghasilkan Guru Penggerak yang berperan menggerakkan komunitas belajar bagi guru di sekolah dan di wilayahnya serta menumbuhkan kepemimpinan murid untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 akan dilaksanakan pada tahun 2024 dengan sasaran 30 kabupaten, yang ditetapkan sebagai PGP Dasus (Daerah Khusus). PGP Dasus dilaksanakan pada daerah sasaran yang kesulitan jaringan internet dan kesulitan transportasi karena keadaan geografis.
Gorontalo merupakan salah satu provinsi yang masuk dalam sasaran Program guru Penggerak Daerah Khusus. Yakni wilayah Kabupaten Bone Bolango, dengan jumlah peserta seleksi 50 orang guru dari jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK. Kegiatan seleksi dilaksanakan selama dua hari, dilaksanakan Rabu dan Kamis, tanggal 6 dan 7 Maret 2024, bertempat di Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Gorontalo.
Kegiatan ini didampingi oleh 2 orang Tim Seleksi dari Direktorat KSPSTK, Subandi dan Widadi Ambar Saputra. Dalam sambutannya, Subandi menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mencetak pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif, dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid. Serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Dijelaskan lagi, bahwa muara dari pendidikan adalah peserta didik. Untuk itu diharapkan semua peserta seleksi bisa lolos, karena Pendidikan Guru Penggerak harus mampu mengembangkan diri secara aktif. Sehingga bisa menjadi generasi baru pemimpin pendidikan. Sebab untuk saat ini sertifikat guru penggerak adalah SIM bagi guru untuk diangkat menjadi Kepala Sekolah. Selain itu proses Pendidikan ini dirancang dalam sistem yang dinamis sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupatan Bone Bolango, Andriean Andjar, M.Si. Dalam sambutannya, Andriean mengatakan bahwa Bone Bolango adalah salah satu kabupaten di Gorontalo yang pendaftar CGP paling banyak pada proses seleksi CGP angkatan sebelumnya. Hal ini terjadi karena didorong oleh Pemerintah daerah yang memberi previlege kepada Bapak /Ibu Guru bahwa Program Guru Penggerak merupakan pintu masuk untuk menjadi Kepala Sekolah. Sehingga kalau bukan diatur dalam regulasi kuota perekrutan, ada banyak orang yang ingin mengikuti program ini.
“Tidak ada siswa yang bodoh, tetapi yang ada adalah siswa yang belum menemukan guru yang hebat dengan cara mengajar yang tepat. Dengan demikian guru harus memiliki semangat dan motivasi yang tinggi untuk dapat meningkatkan kompetensinya,” ungkap Andriean dalam sambutannya.(eb)