PELATIHAN KEPEMIMPINAN MANAJEMEN SEKOLAH DAN PENANGANAN KEKERASAN UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH BERKUALITAS

(Jogyakarta, 24 September 2024) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan mengadakan koordinasi teknis terkait pelatihan kepemimpinan dan manajemen sekolah untuk mewujudkan sekolah berkualitas dan pelatihan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK). Ikut hadir dalam kegiatan ada 80 peserta dari unsur BGP/BBGP dan BBPPMPV, tak ketinggalan BGP provinsi Gorontalo yang diwakili oleh Hugen Suleman dan Prahastuty Potale, berlangsung sejak tanggal 24-26 September di Tara hotel Jogjakarta.

Kurang lebih ada 1000 TPPK yang tersebar diseluruh daerah yang akan dilatih oleh UPT BGP/BBGP dan 343 oleh BBPPMPV, prioriotas kepala sekolah dan pengawas sekolah yang berasal dari guru penggerak. Terkait dengan kepemimpinan dan manajemen saat ini sedang dilakukan pemetaan program sampai akhir Oktober. Tujuan dari kegiatan ini menurut Dr. Kasiman Direktur KSPSTK ketika memberikan arahannya bahwa untuk menyamakan persepsi perihal teknik pelaksanaan pelatihan kepala sekolah yang dilakukan dalam satu setengah bulan baik secara daring maupun luring menggunakan metode hybird dengan jumlah 100 JP, sementara untuk TPPK akan dilaksanakan sebanyak 20 JP, perencanaan anggaran yang akan disiapkan, kriteria peserta dan kuota peserta, sudah kami siapkan data terkait keberadaan seluruhnya, ujarnya. Bapak Ibu pasti bertanya kenapa sekarang butuh kompetensi guru penggerak karena pendidikan guru penggerak didesain untuk menjadi pemimpin-pemimpin pembelajaran. Dilapangan ada guru-guru yang ditugaskan menjadi kepala sekolah ternyata adalah guru-guru kontrak. Ketika menjadi kepala sekolah terinformasi yang bersangkutan kurang cakap atau kurang pengetahuannya tentang manajemen sekolah dan kepemimpinan sehingga hal ini menjadi bagian yang sangat penting dalam proses ekosistem pendidikan. (tp)