Gorontalo – Tim Transformasi Sekolah PSP, Balai Guru Penggerak menggelar Lokakarya Wawasan Kebhinekaan Global Program Sekolah Penggerak Angkatan 1 Tahun Ketiga tahun 2024. Kegiatan dilaksanakan di SD Negeri 41 Hulontalangi Kota Gorontalo.
Sasaran peserta pada kegiatan ini adalah kepala sekolah Penggerak, guru komite pembelajaran dan pengawas sekolah PSP Angkatan 3 tahun pertama jenjang Paud, SD, SMP dan SMA. Total peserta pada kegiatan ini berjumlah 66 orang. Masing-masing 18 orang Kepala Sekolah, 36 orang guru KP dan 10 orang pengawas sekolah, yang tersebar di 4 kelas berdasarkan jenjang satuan Pendidikan.
Kegiatan ini difasilitasi oleh 5 orang fasilitator sekolah penggerak Angkatan 1, yakni 1 orang dari unsur Widya Prada BPMP Provinsi Gorontalo, 1 orang dari unsur dosen Universitas Nahdatul Ulama Gorontalo, 1 orang dari unsur dosen Universitas Negeri Gorontalo dan 2 orang dari unsur Fungsional PTP BGP Provinsi Gorontalo.
Tujuan lokakarya ini, dalam pembelajaran Peserta memahami pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman berbasis wawasan kebhinekaan global pada sekolah penggerak, dengan harapan program ini berdampak dalam meningkatkan pemahaman toleransi dan menumbuhkan sikap toleran pada guru dan tenaga kependidikan dan menjadikan guru dan tenaga kependidikan (GTK) sebagai agen promosi toleransi kebinekaan.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh ketua tim kerja transformasi sekolah PSP, Hamzah Hippy. Dalam sambutannya, Hamzah menyampaikan hasil yang diharapkan pada pelakansaan lokakarya Wawasan Kebinekaan Global diantaranya ;
- Peserta memiliki kesadaran penuh mengenai pentingnya Wawasan Kebinekaan Global
- Peserta mampumenerapkan wawasan kebhinekaan global di lingkungan Sekolah.
- Peserta mampu melakukan analisa terhadap konsepsi toleransi, bentuk-bentuk pelanggaran intoleransi di dunia pendidikan, serta konsep pencegahannya dengan pendekatan penanaman prinsip dan nilai moderasi dan program kebinekaan di sekolah.
- Peserta mampu mempromosikan nilai-nilai kebinekaan (moderasi) baik di sekolah maupun di ruang pembelajaran.
- Peserta menghayati pengalaman kebinekaan dan mampu merefleksikannya dalam konteks sekolah.
“ Bapak/Ibu diharapkan mampu mengimbaskan ilmu yang telah diterima pada program sekolah penggerak Angkatan 1 tahun ketiga ke sekolah sekolah disekitarnya yang bukan sekolah penggerak,” ungkap ketua tim kerja transformasi sekolah PSP sembari membuka kegiatan. (eb)