Sabtu, 23 Maret 2024, bertepatan dengan 12 Ramadhan 1445 H BGP Provinsi Gorontalo menyelenggarakan lokakarya orientasi/perdana PGP angkatan 10 yang tersebar di 5 kabupaten/kota se provinsi Gorontalo yakni dii SMAN 1 Telaga kabupaten Gorontalo, SMAN 1 Kabila kabupaten Bone Bolango, SDN 01 Marisa kabupaten Pohuwato, SMPN 4 Tilamuta kabupaten Boalemo, dan SMAN 5 Gorontalo Utara yang diikuti oleh 267 CGP dan 55 PP.
Lokakarya guru penggerak merupakan salah satu kegiatan dalam Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) yang bertujuan untuk menciptakan guru-guru yang mampu menjadi pemimpin pembelajaran dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik di sekolah dan komunitasnya. Pendidikan Guru Penggerak yang dikobarkan Mendikbudristek Nadiem Makarim bertujuan agar Guru menjadi agen transformasi pembelajaran dengan paradigma baru pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan mempelajari 10 modul, terdiri dari Refleksi Filosofi Kihajar Deawantara, nilai dan peran guru penggerak, paradigma dan visi guru penggerak , budaya postif, sedangkan modul 2 terdiri dari pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan murid, pembelajaran sosial emosional, dan coaching untuk supervisi akademik, sementara modul 3 yang harus diselesaikan oleh CGP yaitu pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dan pengelolaaan program yang berdampak positif pada Murid.
Eky Aristanto Punu kepala BGP provinsi Gorontalo dalam sambutannya menekankan bahwa program guru penggerak mungkin akan berakhir hingga angkatan 12 saja, selanjutnya program yang sama nanti akan dikelola dengan cara kerjasama dengan pemerintah daerah. Lokakarya seperti ini memang dilaksanakan di sekolah karena untuk mendekatkan atmosfer proses pembelajaran kepada guru-guru juga dilaksanakan pada hari libur agar tidak mengganggu proses pembelajaran. Artinya program ini mengajarkan guru penggerak bagaimana menghadapi kendala, dari hal itu GP diharapkan dapat berkolaborasi, menerapkan asset based thinking dan mencari solusi. Jika diadakan di hotel-hotel berarti berada di zona nyaman, akan menjadi kurang produktif, malas dan mengantuk karena semua fasilitas serba tersedia. Banyak orang-orang yang berhasil dengan prestasi yang luar biasa baik dari pemerintahan, bisnis, politik maupun usaha justru berasal dari ketidaknyamanan tinimbang dari kondisi yang semua fasilitasnya terjamin, membuat orang kurang berkreasi. Nah di PGP guru diajarkan bukan mapel tapi belajar mengendalikan dan mengorganisasi dirinya, menciptakan suasana belajar yang nyaman, menggerakkan murid untuk belajar sesuai kemampuannya. Jadi teman-teman GP adalah guru yang mengemban amanah untuk bergerak dan menggerakkan, yang mengemban amanah bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk sekolah dan untuk pendidikan di daerahnya sehingga tugasnya berat, imbuhnya. (tp)
Tim Kerja Informasi dan Publikasi BGP Provinsi Gorontalo.