(Gorontalo, 28 September 2024), Data Rapor Pendidikan pada tahun 2022 menunjukkan bahwa kompetensi literasi, numerasi dan sains peserta didik Indonesia memperlihatkan hasil yang belum memuaskan tercatat bahwa 1 dari 2 peserta didik jenjang SD memiliki kecakapan literasi jauh di bawah kompetensi minimum, 2 dari 3 peserta didik SD yang kecakapan numerasinya jauh di bawah kompetensi minimum dalam berpikir logis-sistematis mulai dari pemahaman, penerapan, dan penalaran menggunakan matematika dalam berbagai konteks. Dan Data Rapor Pendidikan tahun 2023 menunjukkan kecakapan literasi dan numerasi peserta didik yang tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. BGP Gorontalo menggelar pelatihan fasilitator Pelatihan Literasi Numerasi dan Sains sesi 2 berlangsung selama 2 hari pada 28-29 September 2024 di Hotel Fox Gorontalo. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan pelatihan sesi 1 pada tanggal 21-22 September 2024.
Eky Aristanto Punu kepala BGP Gorontalo dalam arahannya menyampaikan bahwa penguatan kompetensi literasi, numerasi dan sains dinilai urgen sebagai kemampuan fundamental yang diperlukan peserta didik. Kecakapan literasi dibangun melalui berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah sehari-hari mulai dari mengakses, menggunakan dan menyajikan informasi dari berbagai sumber yang telah dianalisis dan dievaluasinya. Kecakapan numerasi membantu siswa dalam menggunakan penalarannya. Sementara kecakapan sains yaitu kemampuan membaca, memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi, pengetahuan dan penerapan sains adalah untuk berpikir kritis dalam membuat keputusan yang tepat. Kami BGP menyelenggarakan kegiatan pelatihan ini untuk memperkuat kompetensi literasi, numerasi dan sains serta mendorong kolaborasi dan pertukaran pengalaman agar guru dapat berperan sebagai agen perubahan, imbuhnya. (tp)