Gorontalo (21 September 2024). – Tim Kerja Transformasi Sekolah PSP Balai Guru Penggerak Provinsi Gorontalo menyelenggarakan Lokakarya Pembelajaran dan Asesmen Program Sekolah Penggerak Angkatan 3 Tahun Kedua. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 20 dan 21 September 2024. Kegiatan dilaksanakan di tiga lokasi yakni TK Negeri Samudera Indah dan SMP Negeri 3 Popayato Kab. Pohuwato dilaksanakan tanggal 20 September 2024, SMP Negeri 2 Limboto Kab. Gorontalo dan BPMP Provinsi Gorontalo Kab. Bone Bolango dilaksanakan tanggal 21 September 2024
Tujuan pelaksanaan lokakarya ini adalah Peserta memahami pentingnya asesmen awal dan pembelajaran terdiferensiasi, peserta memahami cara merancang dan melakukan asesmen awal pembelajaran, peserta memahami cara merancang pembelajaran terdiferensiasi sesuai dengan hasil asesmen awal, serta kepala sekolah dan pengawas sekolah memahami bentuk pendampingan kepada guru dalam penyusunan dan pelaksanaan asesmen awal pembelajaran dan pembelajaran terdiferensiasi.
Adapun sasaran peserta pada kegiatan ini adalah Kepala Sekolah Penggerak Angkatan 3 ahun Kedua, serta Pengawas bina dan 2 orang guru Komite Pembelajaran. Dengan total peserta 415 orang. Masing masing tersebar di tiga lokasi yakni 127 orang di Kab. Pohuwato, 137 orang di Kab. Bone Bolango dan 151 orang di Kab. Gorontalo.
Dalam lokakarya yang dilaksanakan secara luring dengan menggunakan system POD (Pembelajaran Orang Dewasa) ini dilaksanakan dalam sehari sebanyak 8 jam pembelajaran dengan menggunakan alur merdeka yang didampingi oleh 24 orang Fasilitator Propgram Sekolah Penggerak Angkatan 3 tahun Kedua.
Kegiatan yang dilaksanakan di Kab. Bone Bolango dibuka secara resmi oleh Kepala BGP Provinsi Gorontalo, Eky Aristanto P. Punu. Untuk kegiatan di Kab. Pohuwato oleh Ketua Tim Kerja PSP, Hamzah Hippy dan Kab. Gorontalo oleh Kabid GTK Dikbud Kab. Gorontalo, Sutrisno Dj. Yunus.
Dalam sambutan Kepala BGP menyampaikan bahwa Lokakarya ini merupakan salah satu upaya Direktorat GTK Kemendikbudristek dalam mewujudkan pembelajaran yang memungkinkan guru untuk merancang dan melakukan asesmen awal pembelajaran sehingga bisa memenuhi kebutuhan individu setiap siswa di kelas. Dalam prakteknya, guru akan menghadirkan materi dan aktivitas yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan gaya belajar masing-masing siswa. (eb)