Peningkatan Kapasitas Penggerak Komunitas Belajar di Satuan Pendidikan Pelaksana IKM Jalur Mandiri (Kabupaten Gorontalo dan Boalemo)

Dalam rangka persiapan Tahun Ajaran 2023/2024, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh Satuan Pendidikan pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka Tahun Ajaran 2023/2024, antara lain bagaimana memulai aktivitas belajar di Platform Merdeka Mengajar (PMM), Belajar dalam Komunitas Belajar di sekolah, Belajar melalui NS BPB dan dukungan Strategi IKM Lainnya. Melalui Pokja IKM Balai Guru Penggerak Provinsi Gorontalo menyelenggarakan Peningkatan Kapasitas Penggerak Komunitas Belajar di Satuan Pendidikan Pelaksana IKM Jalur Mandiri TP. 2023/2024 Jenjang SD di Provinsi Gorontalo secara daring, Senin (19 Juni 2023).

Rangkain pelaksanaan kegiatan ini dibagi ke dalam 2 tahap. Kegiatan untuk tahap 1 pada tanggal 19 Juni 2023 untuk wilayah Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Boalemo dan tahap 2 pada tanggal 20 Juni 2023 untuk wilayah Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo Utara dan Kabupaten Pohuwato.

Kegiatan ini dihadiri Guru dan Kepala Sekolah SD wilayah Kabupaten Gorontalo dan Boalemo dengan jumlah peserta 104 orang. Narasumber kali ini ada Surahmat Hasjim, M.Pd. dari unsur NSBPB, Youlanda, M.Pd. unsur BGP Provinsi Gorontalo, dan Milka Hulukati,S.Pd. mewakili penggerak komunitas. Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Medira Ferayanti S.S., M.A – Koordinator Pokja Implementasi Kurikulum Merdeka, Ditjen GTK. Dalam sambutannya Medira menegaskan bahwa IKM Jalur Mandiri saat ini lebih flexibel artinya bahwa bapak/ibu guru bisa mengelola pembelajaran sendiri di sekolah masing-masing, materinyapun sudah esensial sekali sehingga pembelajaran perihal kurikulum merdeka bisa dipahami lebih dalam untuk digunakan pada kurikulum merdeka dan karakternya akan diperkuat dengan penerapan penguatan profil pelajar pancasila di satuan pendidikan yang menerapkan kurikulum merdeka. Dan untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka jalur mandiri Kemendikbudristek menyediakan 6 dukungan antara lain belajar kurikulum merdeka tidak lagi melalui pelatihan cascading seperti dulu artınya tidak ada lagi pelatihan di pusat kemudian pengimbasan ke Kabupaten/Kota dan sekolah karena akan ada distorsi artinya penerjemah ke bawah hanya beberapa % tergantung daya tangkap Kab/Kota, karenanya cara belajar yang sekarang diusahakan berasal dari sumber asli yaitu sumber belajar yang sudah disediakan di PMM, webinar, belajar dari teman sejawat yang sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka sebelumnya seperti dari sekolah penggerak atau guru penggerak. Selain itu ada helpdesk dan mitra pembangunan yang ikut mendukung implementasi kurikulum merdeka. Indonesia Tahun 2045 ditargetkan menjadi negara 5 besar di dunia seperti Amerika, Singapura, Finlandia, dsb dalam dunia pendidikan sehingga kita tidak boleh menggunakan cara-cara lama seperti belajar yang harus melalui pelatihan sehingga Kemendikbudristek mencoba membuat transformasi ekosistem pendidikan dengan harapan akan ada perubahan pola pikir dan pola prilaku dimana tidak ada alasan lagi kalau tidak ada narasumber atau pelatih kita tidak bisa belajar sehingga disediakan berbagai macam materi panduan sumber belajar lain seperti video berbagi praktik baik dan video inspirasi. Memang perubahan ini tidak nyaman namun jika kita sudah terbiasa mencari sumber belajar dimana kita bisa belajar secara optimal dan tidak bergantung pada orang lain Indonesia akan semakin maju karena jika ingin mengetahui sesuatu kita harus mencari sumber belajar sendiri demikian papar Medira. (T.P)

Pokja Informasi dan Publikasi BGP Provinsi Gorontalo