Mengembangkan program sekolah yang berpihak pada murid diperlukan prakarsa perubahan yang mengedepankan pelibatan warga sekolah serta pengembangan diri yang berkelanjutan. Hal ini merupakan pemahaman bermakna yang terkandung dalam lokakarya 6 Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) angkatan 8 saat ini. Lokakarya yang diselenggarakan Balai Guru Penggerak Provinsi Gorontalo (BGP Gorontalo) ini dilaksanakan serentak di 3 kabupaten yang menjadi sasaran, yaitu kabupaten Gorontalo (SMAN 1 Telaga), kabupaten Bone Bolango (SMAN 1 Kabila) dan kabupaten Boalemo (SMPN 2 Wonosari) dengan jumlah CGP 146 dan PP 25 orang. Lokakarya ini juga dihadiri oleh undangan unsur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten sasaran dan tim panitia dari BGP Gorontalo.
Perkembangan zaman semakin dinamis, karakter dan gaya belajar peserta didikpun beragam, tentu menjadi pertimbangan guru dalam memberikan layanan pendidikan yang lebih baik. Untuk mengidentifikasi minat dan karakter peserta didik, guru hendaknya lebih membuka diri dan dekat dengan peserta didik dalam asuhannya. Salah satu cara dan strategi yang harus dipelajari oleh guru agar dapat mencapai tujuannya adalah guru melaksanakan pengembangan diri.
Lokakarya 6 angkatan 8 ini menghasilkan;
- Rencana kerja pengembangan program sekolah pada metode BAGJA.
- Hasil identifikasi kekuatan diri.
- Rencana pengembangan kompetensi diri sebagai pemimpin pembelajaran.
Di dalam kelas, CGP didampingi PP untuk melanjutkan proses pembelajaran sesuai tema lokakarya 6 yakni “ Pengembangan Diri dan Sekolah”. Pembelajaran dilaksanakan dengan 2 metode yakni pleno dan diskusi kelompok. (tp)
Pokja Informasi dan Publikasi Balai Guru Penggerak Provinsi Gorontalo.-