Memastikan apakah proses pembelajaran yang esensial dan minat bakat anak telah dikedepankan dan apakah sudah menjadi sebuah interaksi yang sesuai dan menciptakan ruang pembelajaran yang lebih positif pada implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak menjadi tujuaan utama dimana Vemy Djula, S.Pd Widyaprada Balai Guru Penggerak Provinsi Gorontalo melakukan pendampingan dan monitoring.
Selain itu, Adrianty M.Pd menambahkan bahwa Kurikulum Merdeka yang diimplementasikan melalui Kurikulum Operasional Sekolah haruslah berdasarkan kebutuhan peserta didik dan hasil assesmen diagnostic. Pada kegiatan ini juga Bethy Rauf, M.Pd dan Mahmud Adam, MM yang bersama-sama ikut melakukan pendampingan di TK Alhuda kota Gorontalo, memberikan pemahaman dalam penyusuan modul bahan ajar yang sesuai dengan buku panduan yang telah diberikan oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek.
Tak hanya itu, Widyaprada lainnya, Ismiyati Ali Ano M.Pd dan Misna Lahamutu, M.Pd turut ambil bagian dalam hal rapor pendidikan yakni perihal perubahan rapor peserta didik yang sebelumnya hanya mendeskripsikan tingkat perkembangan anak, saat ini untuk Kurikulum Merdeka terdapat tambahan hasil portofolio anak.
Balai Guru Penggerak Provinsi Gorontalo berusaha agar melalui kegiatan ini dapat dipahami bahwa perubahan kurikulum bukanlah sebuah tujuan tapi salah satu cara atau “kendaraan” untuk mencapai tujuan pendidikan yakni perubahan kualitas pembelajaran di sekolah, dan sesuai dengan visi, misi sekolah yang disepakati bersama yakni pendidikan harus dapat mengantarkan peserta didik menjadi manusia merdeka, mandiri dengan karakter dan kompetensi yang mencerminkan profil pelajar pancasila.